Trip to Jogja (part 3)
Hari kedua : House of Raminten, Gunung Api Purba Nganggeran, Bapkia Djava, Malioboro
Tak hanya di hari
pertama, di hari selanjutnya pun wisata alam tetaplah menjadi prioritas kita.
Googling sebentar, kita nyari akses menuju gunung api purba nglanggeran. Tanpa
pikir panjang langsung aja berangkat, mungkin si sopir pribadiku ini udah mulai
apal jalanan kota jogja wkwk. Sebelum berangkat kita sarapan setangah makan
siang lagi dulu, kali ini di house of raminten. Kapan hari ak udah pernah
kesana, pengen kesini lagi bareng panda karena tersihir sama makanan-minuman
disana. Buat nyampek ke
house of raminten ini perlu kesabaran, nanya sana nanya sini. Slah jalan muter
sana muter sini, tapi akhirnya nyampek juga kok hehe.
Begitu masuk, aroma
kembang bercampur dupa dengan diiringi alunan gamelan kejawen menyambut kami.
Segera kami memesan meja untuk berdua. Begitu disodori menu makanan, seneng deh
kalo liat orang yang aku ajak ini antusias baca-baca menunya hehe. Dia milih
bakso uleg sama greentea ice cream, sedangkan ak pesen kupat tahu sama minum
ess apa gitu lupa namanya. Yang jelas menunya unik disini. Petugas dipanggil,
segera direkan pesanan kita sama langsung bayar di muka. Total 38 ribu rupiah
saja, murah bgt khaaan? Rasanya udah pengen bilang wow aja hehe. Hal unik lainnya adalah ketika anda memesan susu, gelas yang disajikan pun juga gelas susu
Satu per satu
pesanan kami datang, tentu saja minuman kami datang lebih dulu. Saat greentea
ice cream punya panda dateng, wuissss aromanya boo maknyus bgt, minuman ak
biasa aja karena emang milih yang banyak airnya. Aseli haus wkwk. Pas dicobain
emang cita rasa ek krimnya enak banget, nggak pasaran dan murahan. Salah
seorang temen juga bilang kayak gini juga pas nyobain es krim Raminten, salut
banget deh. Dan harganya itu lhooo Cuma 9ribu ckck. Kmudian makanan menyusul.
Kupat tahu punyaku gede banget, dari bentuknya udah keliatan bakal bikin
perutku penuh rasa kacang. Bakso uleg punya panda ternyata nggak ada bedanya sm
bakso pada umumnya wkwk. Begitu udh nyoba kupat tahunya, beneran deh kenyang
minta ampun. Kupat tahu dengan dasar bumbu kacang kering, disediakan saus
hitam yang dituangkan sendiri sehingga kekentalan bumbu bisa menyesuaikan
selera.
Akhirnya si panda
minta makan disini lagi ntar malem wkwk. Sekitar pukul 11, kita cuss ke lokasi
gunung api purba. Ternyata jalannya nggak begitu jauh, kami kesana tanpa
muter-muter salah jalannya. Dan kabar baiknya lagi perjalanan kesana Cuma makan
waktu antara 30 menit sampek 1 jam, itu buat kita yang orang baru di jogja yang
nggak tau jalan.
Akses ke gunung api
:
Sesampainya dsna,
udah ada bbrpa orang yang menyambut kedatangan kami. Motor kami segera
ditempatkan dengan rapi, di surabaya sih nggak ada tukang parkir yang sigap
bantuin kayak gini. Udah gitu mas-masnya nggak minta uang parkir, tp kami lgs
diarahkan ke loket karcis masuk gunung api. Bener aja, pas bayar kami Cuma
merogoh kocek 10 ribu rupiah saja. Terdiri sari 2 tiket masuk wisata sama
parkir kendaraan. Waahhh baik bgt kan? Pengelolaannya udh bagus.
Segera kita memasuki
tampat wisatanya, di awal kami masuk ada 2 buah papan petunjuk rute pendakian
untuk pengunjung. Cuaca yang terik dan aktivitas pendakian gunung siang-siang
bolong itu tentu saja bikin haus. Kami udah siap bawa sebotol air mineral sedari
awal. Rute pendakian :
Di titik pertama
terdapat batuan raksasa, kita sempet manjat jaring jaring ban disana hihi.
Outbond gretongan gitu dehh. Perjalanan dilanjut, titik2 berikutnya adalah pos
pantau. Pada salah satu pos ada tukang jual minuman, akhirnya kita beli minum
ditempat sambil beli satu botol lagi air mineral karena stok minuman kita udah hampir
abis. Kita melewati dua celah sempit batuan yang hanya cukup untuk satu orang.
Dicelah itu terdapat tangga yang dapat dilewati. Yang paling ekstrem adalah
akses menuju sumber mata air comberan yang harus melewati celah yang lebih
sempit lagi, tidak ada anak tangga untuk melintas. Untuk dapat melaluinya kita
harus menghadap menyamping, dan melangkah di bebatuan yang posisinya miring 90 derajat kayak tembok wkwk, bukan
landai kayak jalan di celah yang sebelumnya tdi. Saking ekstremnya, ada bule
yang lebih memilih jalan pulang dari puncak lewat celah itu karena merasa
tertantang. Kami melewati itu dalam rangkan perjalanan berangkat menuju puncak
meleati mata air. kami juga nggak bisa foto tempat itu, penasaran? coba deh. Seorang guide bule tsb menyampaikan sesuatu pd kami,
ditunjukkan pd kami yang mana mata airnya. Ternyata dibalik pohon raksasa yang
dibalut kain putih, dan terdapat sesajen disana dengan beberapa buah selang
pemancar air. Melihat kondisi semistis itu, kami hanya melihat tanpa melakukan
aktifitas di sekitar mata air tersebut, mengingat kami adalah orang baru dan ak
sendiri dalam keadaan tidak suci. Kami pun pergi dari tempat tersebut, dan
melanjutkan ke jalur pendakian untuk mencapai puncak. Tak lama kemudia kamipun
sampai.tapi jalan untuk mencapai puncak yang lagi lagi harus menaiki
batuan raksasa, kali ini tanpa bantuan pegangan bambu maupun tali. Murni manjat
batuan berpasir yang rawan kepleset.
Tp bagi kami itu bukan lah sesuatu yang
berarti, akhirnya kamipun bisa meraih puncak. Hanya sedikit orang yang ada di
puncak, padahal di bawah banyak banget orangnya. Kami berada di tempat
tertinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Beberapa informasi menyebutkan
jikalau beruntung kita akan merasa berada diatas awan, namun saat itu awan
tidak begitu tebal. Namun tetap saja puncak diselimuti dengan awan.
puncak |
Puncak gunung api
purba nglanggeran ada 2, dan kami menaiki keduanya. Jaraknya tak jauh.
Menjelang sore,
tentu saja sangat menyeramkan menuruni gunung dengan keadaan gelap malam hari.
Walaupun ditempat ini ada pendakian malam, namum kami tetap saja ingin sampai
ke bawah sebelum matahari tenggelam. Jalan untuk turun ke bwah menurut papan
petunjuk berbeda dengan jalan naik, dan kami memilih jalan ini. Kebanyakan
orang ememilih jalan yang bsama dg jalan naiknya karena lebih dekat. Sekitar
pukul 16.30 kami sudah sampai bawah dan siap untuk pulang. Sebelumnya mapir solat ashar dulu buat panda.
Next trip, kita
jalan jauh ke arah bandara buat mampir ke lapaknya bakpia djava. Kata panda
sih, bakpia paling enak sejogja. Ak buktikan sendiri ketenarannya dengan
googling, miss universe 2012 Olivia Culpo pun mampir ke bakpia djava juga saat berkunjung ke
jogja. Tempatnya jauh, tapi luas juga.
Banyak bis-bis pariwisata yang parkir disana. Kami membeli sekardus bakpia asli
rasa kacang hijau, dengan bakpia keju krispi. Masing-masing 25 ribu dan 35 ribu
rupiah. Kamipun krmbali ke malioboro dan menghabiskan malam terakhir di jogja
dengan jalan kaki berbelanja di malioboro. Untuk kaos, kami memilih dagadu
jogja asli yang di jual di mall malioboro demi menjaga kualitas. tak perlu khawatir, harga kaos dagadu asli jogja hanya 70 ribu rupiah saja. tetapi yang dipinggiran malioboro harga 15ribu hingga 30ribu dengan warna dominan putih. kami benar-benar memaksimalkan keberadaan kami di kota ini selama 2 hari, hingga tiba waktunya untuk kembali ke rutinitas esok hari.